Background
      Sebagai pemuda, mahasiswa memiliki banyak ide-ide kreatif yang akan sangat sayang bila tidak disalurkan kedalam sebuah cara yang baik. Berlandaskan hal itu di adakan lah Caraka Festival Kreatif Mahasiswa 2012. Caraka ini diadakan oleh mahasiswa dari Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro berkerjasama dengan PPPI dan Suara Merdeka. Acara ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi para mahasiswa dalam menyalurkan ide-ide kreatif yang dimilikinya. Acara ini juga bertujuan untuk menjalin hubungan baik antara mahasiswa dari berbagai universitas yang berbeda.
Awarding Night Festival Caraka 2012 di Crowne Plaza Semarang



      Festival Caraka 2012 diadakan 3 hari dari tanggal 7, 8, 9 Desember 2012. Festival Caraka diadakan di dua tempat, untuk workshop dan seminar diadakan di Hotel Patrajasa Semarang dan untuk awarding night diadakan di Crowne Plaza Semarang. Di dalam sesi seminar di isi oleh pembicara-pembicara yang sudah diakui di bidangnya, salah satunya Jerry Aurum, Irwan Ahmet, dan Peter Firmansyah (Peter Says Denim). Sebelumnya para finalis dari berbagai universitas telah mengirimkan karya mereka dalm berbagai kategori yang telah disediakan, setelah di lakukan proses penjurian akhirnya terpilih 50 mahasiswa dari berbagai universitas dengan karya-karya terbaik di dalam kategorinya masing-masing.  Dan pada saat awarding night diumumkan siapa-siapa saja yang mendapatkan gold, silver dan bronze di dalam setiap kategori.


      Respon dari para mahasiswa dan anak muda mengenai Festival Caraka 2012 sangat baik, karena dengan di adakanya Festifal Caraka 2012 ini dapat membangun semangat mahasiswa dan kaum muda dalam berkaya dan terus menumbuhkan ide-ide cemerlang yang berharga.

Kota lama Semarang merupakan salah satu tujuan wisata bagi para wisatawan yang mengunjungi kota Semarang dan mengangumi keindahanya. Namun di Kota Lama dapat kita lihat sebuah pemandangan yang terlihat menggangu keindahan yang dimiliki oleh Kota Lama, sebongkah bus rongsok yang diparkir di pinggir jalan raya di Kota Lama. “bus-bus yang diparkir sangat mengganggu keindahan dan kebersihan  Kota Lama, membuat Kota Lama menjadi terlihat kumuh da kusam” papar Yanto penduduk sekitar.

Bus rongsok itu awalnya adalah bus yang mengalami kecelakaan di tol Demak – Semarang,  lalu pihak jasa marga membawa bus bekas kecelakaan itu ke Kota Lama karena pihak dari Jasa Marga tidak memiliki sebuah tempat untuk parkir bus-bus rongsok tersebut, sehingga terpaksa di parkir di pinggir jalan Kota Lama, dan pihak dari PO bis tersebut juga belum bergerak untuk mengambil bus tersebut, sehingga bus tersebut menjadi terlantar.

Sangat disayangkan keindahan dari bangunan-bangunan tua di Kota Lama harus ‘ternodai’ dengan keberadaan bus-bus rongsok tersebut. Kurang nya lahan untuk parkir yang dimiliki memaksa  pihak Jasa Marga untuk memarkir bus-bus rongsok tersebut di pinggir jalan di Kota Lama